Mayoritas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Kediri tidak mampu menyerap anggaran APBD secara maksimal. Hingga catur wulan terakhir tahun ini anggaran yang terserap baru 36 per-sen atau Rp 400 miliar dari total APBD sekitar Rp 1,3 triliun. Tragisnya dari 102 SKPD pengguna anggaran sebagian besar belum mampu menyerap anggaran di atas 50 persen.
"Rendahnya penyerapan anggaran disebabkan APBD baru disahkan bulan April 2014 kemarin, sedangkan sejumlah pro-yek utamanya fisik harus melalui tahapan lelang dan sebagainya," kata Sekda Kota Kediri, Budwi Sunu Hernaning Sulistyo pada wartawan, (15/9/14). Mundurnya pengesahan itu mengakibatkan pula mundurnya pelaksanaan proyek.
Lebih lanjut pria yang baru menjabat sekda kota Kediri sekitar dua pekan itu mengatakan pihaknya akan berupaya agar penyerapan anggaran bisa optimal. Caranya dengan mengevaluasi kinerja satker termasuk mempercepat pelaksanaan lelang proyek fisik. "Ini bertujuan agar jumlah sisa lebih perhitungan anggara (silpa) bisa ditekan. Jika silpa kecil dana yang sudah dianggarkan di APBD bisa lebih optimal untuk melaksanakan program pembangunan Kota Kediri," terangnya
Sesuai APBD tahun 2014 Pemkot Kediri mengalokasikan anggaran sekitar Rp 1,3 triliun. Anggaran itu merupakan usulan dari seluruh satker untuk membiayai seluruh program bersifat pembangunan fisik, sosial, ekonomi dan lainnya. Dari ratusan satker pengguna anggaran yang sudah menyerap dana di atas 50 peres hanya sekitar 28 satker. Sisanya di bawah 50 persen bahkan ada yang sampai saat ini hanya mampu menyerap anggaran masih di bawah 10 persen. (m/SiarPos)