Pembangunan sirkuit balap Internasional di kawasan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) akan mulai dikerjakan pada 2016, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Surabaya menganggarkan Rp192 miliar untuk pembangunan tersebut. Kepala Bidang Olahraga dan Prestasi Dispora Kota Surabaya Eddy Santoso mengatakan lintasan balap sepanjang 1.100 meter berkelok-kelok itu pengerjaannya direncanakan akan ditargetkan selesai pada 2018.
"Berdasarkan hitungan konsultan, total butuh Rp192 miliar untuk total pembangunan. Proyek ini akan dikerjakan bertahap," katanya di Surabaya. Saat ini, lanjut dia, Pemkot Surabaya telah menyelesaikan "detail engineering design" (DED/bestek). Tidak hanya pembangunan sirkuit, lanjut dia, tetapi juga pembangunan tribun dan kantor ofisial pembalap.
"Konstruksinya standar Internasional. Ini kami terus berkonsultasi dengan pihak IMI (Ikatan Motor Indonesia)," jelas Eddy. Sebagai rangkaian pengerjaan sirkuit di kawasan GBT tersebut, kata dia, target pertama Pemkot adalah mengerjakan lintasan drag race. Targetnya, awal tahun depan sudah ada pengerjaan.
Jalur lurus sepanjang 400 meter itu, menurut dia, akan dibangun selebar 30 meter dengan rincian 20 meter untuk lintasan balap dan lima meter di sisi kanan kiri lintasan sebagai antisipasi pembalap ketika terjatuh. "Mulai pekan depan, proses pengurukan pertama akan dimulai. Dananya menggunakan uang perubahan anggaran keuangan Rp2,7 miliar," ujarnya.
Selain itu, untuk tahun 2016, Eddy menyebut Dispora juga akan fokus menyelesaikan pengerjaan lapangan soft ball di Jalan Dharmawangsa, termasuk pengerjaan jogging track. Menurut dia, tahun ini pengerjaannya sudah sekitar 90 persen. Dispora akan melakukan lelang untuk penyelesaian pengerjaan lapangan tersebut. "Targetnya pertengahan tahun depan sudah selesai. Sekarang sudah bisa dipakai untuk lempar bola. Harapan kami, lapangan soft ball ini bisa dipakai untuk Asian Games 2018," ujarnya. (rinews)